Investasi Saham Daffa Aslam – Kamu masuk bursa karena lihat influencer pamer portofolio hijau di media sosial? Jika itu alasanmu, kamu sudah salah langkah sejak awal. Bursa saham bukanlah panggung hiburan, ini adalah medan pertempuran intelektual yang akan menguji mentalmu sampai batasnya. Jika kamu datang hanya dengan modal ‘ikut-ikutan’, pasar akan melumatmu tanpa ampun.
Saya, Daffa Aslam, akan menunjukkan cara saya bertahan dan membangun tesis di arena ini. Bukan dengan harapan kosong, tapi dengan strategi dan mental yang ditempa.
Baca Juga: Saya Lebih Pintar dari Anda
Lupakan Hype, Cari Realita
Saya juga dulu melihat kebisingan para influencer itu di linimasa saya. Angka-angka fantastis dan janji keuntungan cepat memang memikat. Tapi pencerahan bukan datang dari mereka, melainkan dari melihat langsung seorang praktisi—seorang teman yang memang seorang trader. Diskusi dengannya menyadarkan saya satu hal: di balik setiap keuntungan, ada riset dan analisis yang mendalam, bukan sekadar tebakan atau mengikuti sinyal.
Pelajaran pertama sebelum kamu menginvestasikan satu rupiah pun: bedakan antara hiburan dan edukasi. Hype di media sosial adalah hiburan. Analisis fundamental dan pemahaman makro ekonomi adalah edukasi. Jangan jadi pengikut buta.
Pengetahuan Adalah Senjatamu, Bukan Sekadar Teori
Setelah tersadarkan, saya tidak langsung membuka akun sekuritas. Sebuah langkah mundur diambil untuk mempersenjatai diri. Medan perang saya saat itu? YouTube. Dari platform itulah semua pengetahuan diserap—mulai dari konten kreator saham ‘ecek-ecek’ hingga analisis mendalam para ahli finansial.
Tujuan saya bukanlah mencari hiburan atau jalan pintas. Ini adalah proses membangun sebuah arsenal pengetahuan: mulai dari definisi saham dan emiten, cara kerja pasar, metode sederhana membaca kondisi perusahaan, hingga yang terpenting, kriteria memilih sekuritas yang efisien. Tanpa senjata pengetahuan ini, kamu hanya akan jadi mangsa empuk di pasar.
Langkah Pertama Daffa Aslam: Keamanan Bukan untuk Pengecut, Tapi untuk Pemenang
Setelah merasa cukup siap, saya melakukan langkah pertama. Banyak yang mengira langkah pertama haruslah spektakuler. Langkah saya justru sebaliknya: saya masuk ke saham blue chip perbankan, BBCA.
Banyak yang berpikir masuk ke blue chip adalah langkah aman yang membosankan, sebuah gerakan untuk pengecut. Mereka salah besar. Ini adalah langkah strategis. Pemenang sejati akan mengamankan markasnya terlebih dahulu sebelum berpikir untuk melakukan serangan agresif. Memilih perusahaan dengan fondasi sekuat batu karang adalah cara untuk memastikan kamu tidak akan tenggelam oleh gelombang pertama. Spekulasi buta pada saham tanpa fundamental adalah ciri amatir.
Filosofi Perang Daffa Aslam: Fundamentalis, Bukan Penjudi ‘Tarik Garis’
Di sinilah letak perbedaan paling mendasar. Saya tidak peduli dengan garis-garis cantik atau pola-pola rumit di grafik harianmu. Saya seorang fundamentalis. Keputusan investasi saham Daffa Aslam didasarkan pada nilai intrinsik sebuah bisnis dan kesehatan makro ekonomi yang menaunginya. Saya bertaruh pada prospek jangka panjang sebuah perusahaan, bukan pada harapan kosong dari pantulan harga sesaat.
Tentu, saya mempersiapkan strategi exit—baik untuk take profit maupun stop-loss. Disiplin itu mutlak. Tapi keputusan utama untuk masuk ke sebuah emiten tidak pernah datang dari grafik. Jika kamu masih menghabiskan waktumu setiap hari untuk ‘tarik garis’, kamu bukan investor, kamu adalah seorang penjudi yang berharap pada keberuntungan.
Realita Bursa Indonesia: Hanya ‘Ikan’ Terkuat yang Bertahan
Lalu, bagaimana saya melihat Bursa Efek Indonesia? Dibandingkan pasar kripto yang pernah saya selami, BEI memang terasa lebih “santai”. Jam bursa yang teratur dan volume yang lebih terukur membuatnya tidak terlalu liar.
Tapi jangan salah, ini adalah ekosistem yang brutal. Hanya emiten dengan fundamental yang teruji krisis, neraca keuangan yang sehat, dan kepercayaan investor sejati yang akan bertahan dalam jangka panjang. Tugas saya—dan tugasmu, jika kamu serius—adalah memburu ‘ikan’ predator ini, bukan ikan-ikan kecil yang hanya ikut arus tren sesaat.
Tantangan, Bukan Kesimpulan
Saya sudah tunjukkan kerangka berpikir saya. Strategi investasi saham Daffa Aslam sederhana dalam konsepnya, namun berat dalam eksekusinya: riset brutal, eksekusi dingin, dan mental baja.
Pertanyaannya sekarang bukan lagi ‘bagaimana caranya’, karena kerangkanya sudah ada di depanmu.
Pertanyaannya adalah, apakah mentalmu cukup kuat untuk melakukannya?
Pilihan ada di tanganmu.